Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hari ini berjalan cukup tertib. "Pelaksanaan kegiatan penyampaian pendapat di muka umum berjalan dengan cukup tertib," kata Komarudin seusai aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022). Komarudin pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terganggu aktivitasnya karena adanya demo kenaikan harga BBM.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat Jakarta klo memang ada sedikit kemacetan," ujarnya. Komarudin menegaskan pihaknya sengaja melakukan pengalihan arus lalu lintas demi menghindari hal hal yang tak diinginkan. "Kita harus mengalihkan beberapa ruas jalan yang kita lakukan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Sebelumnya, massa aksi tolak kenaikan BBM membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda sekira pukul 16.55 WIB. Dalam aksi ini, total ada empat aliansi mahasiswa yang menggelar demo, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Keempat gabungan massa aksi itu kompak meminta harga BBM turun dan menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah lainnya.
Massa BEM SI membubarkan diri pada sekira pukul 16.55 WIB, disusul para mahasiswa dari GMNI dan PMKRI beberapa waktu berselang. Adapun massa dari HMI melanjutkan aksi ke titik selanjutnya, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian hingga sekira pukul 17.27 WIB, Jalan Medan Merdeka Barat masih belum dapat dilalui kendaraan bermotor.
Water cannon dan sejumlah kawat berduri masih terlihat di Kawasan Patung Kuda. Ada pula kendaraan taktis yang masih terparkir di balik water cannon tersebut. Massa aksi pada sekira pukul 16.59 sempat melakukan bakar ban tepat di bawah jembatan penyebrangan orang (JPO) di kawasan Patung Kuda.
Adapun massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demonstrasi menolak harga bahan bakar atau BBM naik di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022). Massa GMNI juga sempat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Dalam rilis persnya, GMNI menilai keputusan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi tidak tepat.
Menurut GMNI, kebijakan itu mengorbankan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat kecil. "Pemerintah seharusnya memikirkan dan membuat kebijakan agar subsidi energi yang dikeluarkan pemerintah harus tepat sasaran bagi masyarakat yang benar benar membutuhkan," kata mereka. Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri ESDM Arifim Tasrif mengumumkan soal naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ini berlaku satu jam sejak saat penyesuaian harga saat ini, jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB. Terima kasih," kata Arifin dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022) Arifin merinci BBM apa saja yang mengalami penyesuaian harga. "Antara lain Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter," kata Arifin.
Kemudian, lanjut Arifin, yakni BBM jenis Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Tak hanya BBM bersubsidi, Arifin mengatakan BBM nonsubsidi juga mengalami penyesuaian harga. "Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter," kata Arifin.